RSS

Refleksi Kuliah Filsafat Pendidikan Matematika 1 Hari rabu, 15 Oktober 2014

Tiar Ayu Kuntari
11313244013
P.Matematika inter’ 11



Pertanyaan 1 : Medina Rendani Sabana
“ Mana yang lebih mempengaruhi, keyakinan mempengaruhi filsafat atau filsafat yang mempengaruhi keyakinan seseorang ?”
Jawab :
Menurut Bapak Prof. Marsigit, jangan sampai filsafat anda menggrogoti keyakinan anda, dihindari filsafat anda jangan sampai mengurangi kadar keyakinan akan tetapi usahakan justru sebaliknya. Namun, Jika mengalami degradasi maka lebih di intensifkan lagi dalam berdoa. Bukan filsafat yang mempengaruhi keyakinan justru sebaliknya yaitu keyakinanlah yang mempengaruhi filsafat, seperti pada seorang muslim maka filsafat bagi seorang muslim yaitu ia dapat mencerminkan prilaku dan pemikiran muslim. Filsafat adalah Pola pikir, seseorang dapat berfilsafat seluas-luasnya dan sebebas-bebasnya akan tetapi ada batasnya, batasnya adalah spiritual masing-masing. Filsafat tergantung dari masing-masing orang dan spiritualnya, jika di dalam spiritual beda maka akan beda pula filsafatnya, jangan sekali-kali filsafat mu menggangu keyakinanmu. Lebih baik sebuah filsafat dapat menyuburkan keyakinan.

Pertanyaan 2 : Sukmo Purwo Diharto
“Yang ada dan mungkin ada, dimana letak yang tidak ada?”
Jawab :
Menurut Bapak Prof. Marsigit, Dalam filsafat Ada dan tidak ada menjadi penyebab ad yang lain, sebagai contoh malam tadi saya berencana untuk pergi kerumah adik dan istri saya berencana untuk berangkat yasinan. Namun entah kenapa saya tidak jadi pergi kerumah adik saya dan istri pun tidak jadi berangkat yasinan. Saya dan istri masing-masing memiliki kesibukan sendiri dirumah. Dilihat dari sisi yasinan, istri saya tidak ada kemudian di rumah adik, saya pun tidak ada. Ketidak adaan saya dirumah adik menyebabkan saya ada dirumah. Begitu pula dengan istri saya. Maka tidak ada itu ada hanya saja berbeda ruang dan waktu. Terkadang pada orang jawa ketidak adaan itu diperlukan sebagai solusi. Sehingga tidak ada itu ada didalam filsafat. Komunikasi ada, tidak ada komunikasi ada

Pertanyaan 3: Aisyah Purnama Dewi
“Bagaimana belajar ikhlas dalam pikiran, hati, mengajar dan beramal?”
Jawab:
Menurut Bapak Prof.Marsigit, Ikhlas itu selama dia diucapkan maka tidak akan ada yang pernah benar, karena keikhlasan itu mencapai ranah spiritual maka tergantung janjinya. Saya berkata iklas itu dari tataran yang mana. Jika tatarannya sudah urusan dunia maka tatarannya multitafsir. Tetapi jika urusan akhirat, maka tafsirannya satu dan manusia tidak pernah mengerti taraf iklas itu sendiri, Sebenar-benarnya Maha Mengerti adalah Sang Pencipta yang mengetahui maha mencipta dalam keikhlasan. Barangsiapa yang mengaku aku di depan Maha Kuasa akan terlempar jauh nantinya. Maka keikhlasan adalah ketika kita tidak lagi mampu mengatakan aku. Ketika muncul aku atau mengaku-ngaku dalam suatu hal berarti belum iklas karena ikhlas sudah tidak dalam mengaku-ngaku. Keikhlasan dalam belajar dan pikiran sesungguhnya selama kita mau memikirkannya maka sunatullah, yaitu sesuia dengan kodratnya sesuia dengan ikhtiarnya. Harmoni dan keseimbangan , sesuai dengan hak dan kewajiban.

Pertanyaan ke 4: Ghosa Kurnia Fistika
“ Yang ada dan yang mungkin ada?”
Jawab:
Menurut Bapak Prof. Marsigit, Seperti contoh yang ada dan yang mungkin ada adalah seperti nama cucu saya yang sekarang didalam dirimu adalah yang mungkin ada. Keberadaannya tergantung saya, jika saya katakan maka akan menjadi ada sehingga tergantung saya. Nanti setelah saya katakan maka nama cucu saya akan masuk kedalam pikiran anda.
Sebenar-benarnya belajar adalah mengadakan diri yang mungkin ada . Ikhlas dalam belajar adalah dengan mengadakan yang mungkin ada menjadi ada. Dengan cara tukmaninah dan istiqomah. Ikhlas dalam belajar adalah ketika kita dapat menyukuri nikmat Tuhan yang diberikan dari proses yang mungkin ada menjadi ada.


Pertanyaan 5: Dyah Purboningsih
“Apa yang ada diluar pikiran dan yang di dalam pikiran?”
Jawab:
Menurut Bapak Prof. Marsigit, Dalam ilustrasi sebuah pena yang ditunjuk kemudian pena tersebut dimasukkan kedalam selembar kertas. Kemudian dimanakah pena tersebut? Para mahasiswa menjawab di dalam kertas.
Secara filsafat anda telah melakukan suatu kecerobohan dengan mengatakan pena tersebut berada di dalam kertas. Apa buktinya jika anda dapat mengatakan hal tersebut? karena tadi anda melihat saya memasukkan ke dalam kertas, artinya anda hanya berasumsi atau hanya berspekulasi saja. Jika menurut filsafat empiris yang murni dikatakan pena saya tersebut tidak ada sebab tidak terlihat. Ini hanya salah satu filsafat masih banyak filsafat yang lain. Pena tadi tidak ada karena tidak terihat maka disebut sebagai empiris murni. Pena tadi berwarna hitam, mengapa anda dapat mengatakan bahwa pena tersebut hitam? Karena pena tersebut telah terdapat atau ada didalam pikiranmu. Jika di dalam pikirannmu tidak ada pena tersebut maka tidak mungkin anda dapat mengatakan pena tersebut berwarna hitam. Sehingga yang ada didalam pikiranmu adalah ideal dan yang ada diluar pikiranmu adalah realis.

Pertanyaan 6: Dita Nur Syarafina
“Apakah ketenangan itu ada padahal manusia bersifat kontradiktif?”
Jawab:
Menurut Bapak Prof. Marsigit, yang kau lihat bersifat kualitas satu, prinsip identitas dan kontradiksi. Prinsip Identitas itu adalah aku sama dengan aku tetapi itu hanya terjadi didalam pikiran dan berada di akhirat. Selam kita di bumi kita berfilsafat maka Sensitif terhadap ruang dan waktu. Sehingga aku tidak bisa menunjuk diriku , karena akan berubah dari diriku yang sekarang menjadi aku yang tadi atau nanti. Karena dalam ruang dan waktu aku itu berbeda, karena dalam filsafat aku dan aku itu salah . Didunia tidak akan sama subyek dengan subyek dan subyek dengan predikat. Subyek dirimu maka predikat itu adalah sifat mu atau milikmu. Seperti misalkan jilbab berwarna biru tidak akan pernah jilbab itu selau berwarna biru karena jilbab itu memiliki berbagai macam warna sehingga tidak mungkin jilbab itu berwarna biru. Karena biru itu yang kualitas pertama , karena biru termasuk ada dan mungkin ada. Dalam berfilsafat tidak hanya memandang jilbab tersebut berwarna biru saja namun makna di dalamnya . Karena hakikat didunia terikat dengan ruang dan waktu tiadalah suatu yang tetap pasti mengalami suatu perubahan. Jika Tenang itu tetap maka dapat diraih dalam pikiran, pengandaian dan diakhirat. Jika berubah tidak tenang maka hakikat hidup itu tidak tenang . Untuk itu, tidak tenang lah dalam pikiran akan tetapi jagalah hati agar tetap tenang. Sebener-benarnya hidup adalah Menidaktenangkan pikiran karena jika pikiran tersebut tenang maka kita berada di akhirat karena ketenangan mu dapat membuatmu tidak mendapatkan apa-apa . Sebenar-benarnya tenang mengandung ketidaktenangan dan sebenar-benarnya hidup maka pikiran kita tidaklah tenang atau kontradiktif.

Pertanyaan 7: Dyah Purboningsih
“Bagaimana hakikat hidup manusia?”
Jawab:
Menurut Bapak Prof. Marsigit, Manusia menemukan hakikat nya berbagai macam cara, dari sisi pemikiran yng mungkin ada dan tidak ada. Dari menyadari adanya dalil-dalil dan aksioma yang tertulis dalam kitab suci dan menjadi pedoman. Seperti pada matematika, matematika memiliki dalil, aksioma dan teorema misalkan Bilangan bulat ditambah bilangan bulat hasilnya bilangan bulat. Karena manusia itu tidak ada yang sempurna maka ketika ada orang yang menemukan 2 lebih besar dari 7 itu karena 2 ditulis dengan spidol dan 7 ditulis dengan pensil. Maka dalil tersebut benar karena terbatas dengan ruang dan waktu. Kita itu dewanya jilbab kita, subyek itu dewanya predikat , kita itu dewanya milik kita dan kita itu dewanya sifat kita , kita yang sekarang dewanya kita yang lalu , kita yang nanti dewanya kita yang sekarang. Yang dimaksud dewa disini adalah suatu dimensi. Ada dimensi yang berbeda-beda . Jika subyek itu adalah dewanya maka predikat itu adalah daksanya. Yang semestinya diberi pantangan adalah daksanya bukan dewanya. Jika kita ingin membuang , melempar, atau sekali memakai jilbab maka itu terserah kita karena kita adalah dewanya jilbab  dan jilbab adalah daksanya dan sifatmu. Maka tidak akan pernah terjadi subyek sama dengan predikat atau subyek sama dengan sifatmu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS